Bhinneka Tunggal Ika , Kelas XII
BHINNEKA TUNGGAL IKA
KELAS XII
1. Makna dan Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dapat dimaknai menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan dan tiap tiap bagian diberi tempat sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI yang bersemboyan "Bhinneka Tunggal Ika" artinya, walaupun Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, budaya, ras, dan golongan yang berbeda-beda tetapi tetap satu kesatuan dalam kerangka NKRI.
2. Dimensi Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Jalinan hubungan dan kerjasama di antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat, kesediaan untuk hidup berdampingan secara damai, saling menghargai antara kelompok-kelompok masyarakat plural merupakan pertanda adanya integrasi dalam arti horizontal. Sementara, keinginan yang kuat dari pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat, kebijakan pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, dukungan masyarakat terhadap pemerintah yang sah, dan ketaatan warga masyarakat melaksanakan kebijakan pemerintah adalah pertanda adanya integrasi dalam arti vertikal (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, 2012: 194).
3.Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Integrasi Nasional
Integrasi nasional dapat terwujud apabila terdapat faktor-faktor yang mendukungnya, antara lain:
- Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor
- Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
- Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
- dan sebagainya.
Sedangkan faktor-faktor penghambat integrasi nasional, antara lain:
a. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beranekaragam) dalam hal kesukubangsaan, kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras, status sosial, golongan, dan sebagainya.
b.Wilayah negara yang begitu luas yang terdiri dari ribuan kepulauan dengan dikelilingi oleh lautan.
c. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang mengancam keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
d. dan sebagainya.
4. Ancaman terhadap NKRI dalam Membangun Integrasi Nasional
Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri baik dalam bentuk militer maupun nonmiliter.
- Ancaman militer, merupakan ancaman dengan menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi, membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Ancaman militer berkaitan dengan bidang pertahanan dan keamanan, dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase,aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara.
- Ancaman nonmiliter merupakan ancaman yang dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya, sifatnya membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Salah satunya disebabkan oleh dampak negatif dari globalisasi
5. Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional:
- Strategi dalam mengatasi ancaman militer. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman militer, yakni pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun1945
- Strategi dalam mengatasi ancaman nonmiliter untuk mengatasi ancaman di berbagai bidang:
(1) Strategi mengatasi ancaman di bidang ideologi dan politik
Ada empat hal yaitu demokratisasi, kebebasan, keterbukaan dan hak asasi manusia.
(2) Strategi mengatasi ancaman di bidang ekonomi.
Melalui pemberlakuan sistem ekonomi kerakyatan yang menyeluruh dan merata, meliputi makro dan mikro ekonomi.
(3) Strategi mengatasi ancaman di bidang sosial budaya
Bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi, sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu.
6. Upaya Mewujudkan Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Upaya pemerintah secara vertikal dapat dilakukan melalui :
a. Menerapkan rezim yang sesuai dengan ketentuan dan nilai-nilai dalam Pancasila dan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
b. Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun
c. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam segala aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan semua pihak di seluruh wilayah Indonesia.
d. Kepemimpinan yang arif dan efektif.
e. Membentuk wilayah yang jelas baik darat, laut, udara dan isinya terutama
di wilayah-wilayah terluar Indonesia maupun perbatasan dengan negara lain dengan ukuran yang jelas dan tegas.
Upaya secara horizontal antarmasyarakat Indonesia yang plural dapat dilakukan melalui:
a) Membangun dan menghidupkan komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu.
b) Membangun kelembagaan (pranata) di masyarakat yang berakarkan pada nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan
c) Meningkatkan integrasi bangsa, penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu-kesatuan wilayah dan dalam suatu identitas nasional
d) Mengembangkan perilaku integratif di Indonesia
e) Meningkatkan integrasi nilai di antara masyarakat.
Rangkuman
Integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dapat dimaknai menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan dan tiap tiap bagian diberi tempat sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI yang bersemboyan "Bhinneka Tunggal Ika". Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia dihadapkan dengan berbagai ancaman baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, dalam bentuk militer maupun nonmiliter. Untuk mengatasi berbagai ancaman baik militer maupun nonmiliter dalam membangun integrasi nasional diperlukan strategi penanganan yang tepat dan sesuai dengan ketentuan
konstitusi, serta tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia dilakukan dengan tetap memberi kesempatan kepada unsur-unsur perbedaan yang ada untuk dapat tumbuh dan berkembang secara bersama-sama. Sejalan dengan itu digunakan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Peningkatan integrasi nasional baik secara vertikal maupun horizontal harus tetap diwujudkan. Upaya pemerintah meningkatkan integrasi nasional secara vertikal dapat dilakukan melalui: penerapan rezim yang sesuai denganketentuan dan nilai-nilai dalam Pancasila dan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945;
dan sebagainya. Sementara peningkatan integrasi nasional secara horizontal antar masyarakat Indonesia yang plural dapat dilakukan melalui: membangun dan menghidupkan komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu; dan
sebagainya.
Komentar
Saya Erlin Diah Ayu Agustin (13) 12 akl 1 akan menjawab pertanyaan dari Yohana Ayu Safitri tentang Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional: 1. Strategi dalam mengatasi ancaman militer. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman militer, yakni pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun1945Strategi dalam mengatasi ancaman nonmiliter untuk mengatasi ancaman di berbagai bidang: (1) Strategi mengatasi ancaman di bidang ideologi dan politik. Ada empat hal yaitu demokratisasi, kebebasan, keterbukaan dan hak asasi manusia. (2) Strategi mengatasi ancaman di bidang ekonomi. Melalui pemberlakuan sistem ekonomi kerakyatan yang menyeluruh dan merata meliputi makro dan mikro ekonomi. (3) Strategi mengatasi ancaman di bidang sosial budaya Bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi, sehingga menjadi bangsa yang ber bhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu.
Saya akan menjawab pertanyaan dari Erlin Diah Agustin (13) XII AK 1 Tentang Apa saja perbedaan pertanda adanya integrasi dalam arti horizontal dan vertikal jawaban: Jalinan hubungan dan kerjasama di antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat, kesediaan untuk hidup berdampingan secara damai, saling menghargai antara kelompok-kelompok masyarakat plural merupakan pertanda adanya integrasi dalam arti horizontal. Sementara, keinginan yang kuat dari pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat, kebijakan pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, dukungan masyarakat terhadap pemerintah yang sah, dan ketaatan warga masyarakat melaksanakan kebijakan pemerintah adalah pertanda adanya integrasi dalam arti vertikal (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, 2012: 194).
Saya akan menjawab pertanyaan dari Raditya Hakan (29) Upaya pemerintah secara vertikal dapat dilakukan melalui : a. Menerapkan rezim yang sesuai dengan ketentuan dan nilai-nilai dalam Pancasila dan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. b. Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun c. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam segala aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan semua pihak di seluruh wilayah Indonesia. d. Kepemimpinan yang arif dan efektif. e. Membentuk wilayah yang jelas baik darat, laut, udara dan isinya terutama di wilayah-wilayah terluar Indonesia maupun perbatasan dengan negara lain dengan ukuran yang jelas dan tegas.
Saya Ade Fidiawati ( 02 ) dari kelas 12 AKL 1 akan menjawab pertanyaan dari Abdullah Su'ada ( 01 ) Pertanda adanya integrasi dalam arti vertikal dan horizontal? Jawaban : Dalam artian Vertikal adalah adanya keinginan yang kuat dari pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat, kebijakan pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, dukungan masyarakat terhadap pemerintah yang sah, dan ketaatan warga masyarakat melaksanakan kebijakan pemerintah. Sedangkan dalam Horizontal adalah adanya jalinan hubungan dan kerjasama di antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat, kesediaan untuk hidup berdampingan secara damai, saling menghargai antara kelompok-kelompok masyarakat plural.
Apa strategi untuk mengatasi ancaman dalam membangun integritas nasional?
saya akan menjawab pertanyaan dari cahya okta fitriani absen (9) 1.Menyediakan Lebih Banyak Lapangan Kerja. 2.Menekan Angka Inflasi. 3.Pemerataan Pembangunan Infrastruktur. 4.Menekan Angka Impor. 5.Menghindari Kebiasaan Ketergantungan Utang Luar Negeri.
Saya akan menjawab pertanyaan dari Nisa afiana (27) : Ancaman militer merupakan ancaman dengan menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi, membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Ancaman militer berkaitan dengan bidang pertahanan dan keamanan sedangkan Ancaman nonmiliter merupakan ancaman yang dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya, sifatnya membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Salah satunya disebabkan oleh dampak negatif dari globalisasi.
Saya Layla Karimatul Ula (20) kelas 12 Akuntansi 1 ,mau menjawab pertanyaan dari Kodam Wijoyo Saputra(19) Yang dimaksud keseimbangan dan keselarasan fundamental yang ada di dalam bangsa Indonesia yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi, sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu.
saya Nafila Ulfa absen (24) akan menjawab pertanyaan dari Milatu Tazkiyah absen (23) Peran Garuda Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika bisa mempertahankan persatuan dan kesatuan yaitu dengan cara: 1. Identitas Bersama: Garuda Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika adalah simbol yang mencerminkan nilai-nilai dan identitas bersama bangsa Indonesia. 2. Pemersatu Berbagai Etnis dan Agama: Indonesia adalah negara dengan berbagai etnis, agama, dan budaya. Ideologi ini memberikan dasar yang kuat untuk menghormati keberagaman tersebut dan menjadikannya sebagai kekuatan daripada ancaman. 3. Pencegahan Konflik: Ideologi ini membantu mencegah konflik antar kelompok etnis, agama, dan budaya dengan mempromosikan kerjasama, toleransi, dan pemahaman bersama. Ini dapat mengurangi ketegangan yang bisa mengancam persatuan negara, dan masih banyak lagi
Saya akan menjawab pertanyaan dari Dini Yuniati (11)/ XII AKL 1 tentang mengapa ancaman militer mempengaruhi integritas nasional, ancaman militer dapat mempengaruhi integritas nasional karena beberapa alasan yang signifikan. Berikut beberapa alasan mengapa ancaman militer dapat memiliki dampak yang besar terhadap integritas nasional: 1. Keutuhan Wilayah: Ancaman militer dapat mengancam keutuhan wilayah suatu negara. Jika suatu negara berhadapan dengan ancaman invasi atau serangan militer dari negara lain, wilayah negara tersebut dapat terancam bagi integritas nasionalnya. Jika wilayah suatu negara dianeksasi atau diambil alih oleh negara lain, maka hal ini dapat mengancam integritas nasional dan kedaulatan negara tersebut. 2. Keamanan dan Pertahanan Nasional: Ancaman militer juga dapat membahayakan keamanan dan pertahanan nasional suatu negara. Jika suatu negara tidak mampu melindungi dirinya dari serangan militer, maka kedaulatan dan integritas nasionalnya akan terancam. Dalam situasi seperti itu, integritas nasional dapat terkikis dan negara tersebut menjadi rentan terhadap pengaruh eksternal yang dapat merusak stabilitas dan kemampuan negara tersebut untuk melindungi kepentingan nasionalnya. 3. Identitas Nasional: Ancaman militer yang serius dapat mengancam identitas nasional suatu negara. Identitas nasional mencakup nilai-nilai, tradisi, bahasa, budaya, dan lambang nasional yang membedakan satu negara dengan negara lainnya. Jika negara tersebut berada di bawah ancaman serius dari invasi atau dominasi militer, maka nilai-nilai nasional dan budaya dapat terancam. Ini bisa mengganggu integritas nasional dengan melemahkan solidaritas dan rasa kebangsaan di antara penduduk. Identitas nasional yang tak terganggu merupakan faktor kunci dalam mempertahankan integritas nasional. 4. Kedaulatan dan Kebebasan: Ancaman militer dapat membahayakan kedaulatan dan kebebasan suatu negara. Jika suatu negara dipaksa atau diancam untuk tunduk pada kehendak negara lain, negara tersebut kehilangan kontrol atas keputusan-keputusan penting dan kebijakan internalnya. Hal ini dapat mengancam kedaulatan nasional dan kemampuan negara untuk menjaga kebebasan dan berdiri dengan tegak di dunia internasional. Ketika kedaulatan dan kebebasan terancam, integritas nasional menjadi tergoyahkan. Oleh karena itu, ancaman militer memiliki kemampuan untuk mempengaruhi integritas nasional karena dapat mempengaruhi aspek-aspek utama sebuah negara, termasuk sektor politik, wilayah, identitas, keamanan, dan kedaulatan. Upaya yang kuat diperlukan untuk menjaga dan mempertahankan integritas nasional di tengah-tengah ancaman militer yang mungkin timbul.